Judul: (Lansia) Indonesia Tanpa Ruang Publik Penulis: Ahmad Syaify et.al. Editor: Ons Untoro, Indro Suprobo Isi: 14 X 20 cm, x + 282 hlm Cetakan Pertama: Mei 2025 Penerbit: Tonggak Pustaka MEMBACA tulisan para lansia yang terhimpun dalam buku bertajuk (Lansia) Indonesia Tanpa Ruang Publik, mem-buat saya takjub. Karena, para lansia yang usianya di atas 60 tahun, bahkan ada yang mencapai 80 tahun, masih rajin menulis. Biasanya, lansia yang sudah pensiun, mengisi waktu dengan melakukan rekreasi, atau bermain dengan cucunya. Singkat kata, tidak lagi melakukan aktivitas yang ‘memeras’ atau mendayagunakan pikiran. Saya kian tertarik, justru karena mereka sudah lansia, lan-sia muda (60-65 tahun) maupun di atas lansia muda. Pada usia tersebut, aktivitas menulis masih terus dilakukan, pikir-an tidak dibiarkan berhenti untuk bekerja, namun dijaga agar terus digunakan, sehingga dalam usia senja pikiran tetap jer-nih dan waras. Yang mengundang decak kagum, ini bukanlah buku yang ...
Judul: Eunoia Menuju Seekor Bajingan di Mobil Slavee Penulis: Whani Darmawan et.al. Editor: Ikun Sri Kuncoro, Indro Suprobo Isi: 14 X 20 cm, xxii + 196 hlm Cetakan Pertama: April 2025 Penerbit: Tonggak Pustaka Sebagai seorang seniman lumrah saja jika saya merasa dikaruniai sensitivitas. Naluri akan keindahan (yang menu-rut saya) bermuara pada sesuatu yang Illahiah, sepanjang manusia memelihara dan menubuhkan ke dalam laku hi-dupnya melalui pembiasaan, akan menjadi daya spiritual. Daya atau kemampuan spiritual ini tidak harus menjadikan-nya sekemampuan sebagai seorang cenayang, melainkan memiliki nurani yang lebih halus dan peka. Peka terhadap geliat perasaan yang tersembunyi dari ekspresi verbal, peka terhadap 'bayangan kejadian,' yakni bukan saja yang terlihat, melainkan juga yang tak terlihat. Beberapa seniman yang pernah saya baca biografinya, atau saya tanggap pengalaman hidupnya, sering menunjukkan gejala apocaliptic alias 'ngerti sadurunge winarah' melalui kar...